"Ngopi", Kemenag Sulsel Serap Aspirasi Masyarakat Pesantren.

Kontributor

Makassar, (Inmas_Sulsel) -- Bidang PD. Pontren hadirkan ratusan masyarakat pemerhati Pendidikan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam se-kota Makassar, Minggu, (30/07/2023), di Hotel La Macca Universitas Negeri Makassar.
Menghadirkan Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Sulsel menggelar kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI), menyerap kebutuhan masyarakat dalam pengembangan pendidikan keagamaan Islam di Sulawesi Selatan.
Kepala Bidang PD. Pontren, Mulyadi dalam laporannya menyampaikan meski dengan ruang lingkup yang terbatas, dialog semacam ini sengaja ia inisiasi sebagai cara sederhana menjadi media menyambungkan aspirasi masyarakat yang datang agar bisa tersampaikan langsung dengan kehadiran ketua komisi VIII DPR RI.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, menyampaikan tentunya kementerian agama berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sistem pendidikan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam lainnya.
Kesempatan silaturahmi ini, diharapkan kegelisahan dan aspirasi masyarakat dapat tersampaikan sehingga akan hadir solusi terbaik, ujar Khaeroni.
Khaeroni mengaku memiliki kedekatan secara emosional dengan Ashabul Kahfi, selain karena merupakan ketua komisi VIII DPR RI yang notabene menjadi mitra kerja Kementerian Agama, juga karena beliau merupakan putra daerah Sulawesi Selatan, sehingga dengan otorita dan kedekatan yang dimilikinya diharapkan dapat membantu kemajuan pendidikan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam di Sulawesi Selatan, imbuhnya.
Kohesi yang baik antara legislatif dengan masyarakat sangat diperlukan untuk memaksimalkan program kerja serta tujuan peningkatan pendidikan keagamaan Islam, ulas Khaeroni.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi memaparkan bahwa salah satu prioritas utama membangun generasi kita ialah dengan memberikan porsi atau perhatian terhadap pendidikan.
Masa depan anak-anak dan bangsa kita sangat ditentukan dengan kualitas pendidikan, termasuk ketergantungan kehadiran para pendidik yang menjadi tanggung jawab negara bersama masyarakat, paparnya.
Karena negara telah memberikan atensi atau perhatian yang baik dalam penganggaran pendidikan maka diharapkan masa depan anak-anak kita akan jauh lebih baik, jangan sampai kita mewariskan kemiskinan. Untuk itulah negara melalui kementerian pendidikan dan kementerian agama memberikan perhatian yang begitu besar terhadap pendidikan, ulas Ashabul Kahfi.
Ditambahkan, terkait di Kementerian Agama, ada banyak sistem pendidikan Agama, salah satunya pendidikan pondok pesantren yang bukan hanya sekedar pendidikan pelengkap, tapi lembaga pendidikan agama sesungguhnya adalah lembaga pendidikan agama yang diinisiasi oleh masyarakat dengan ciri khas yang berbeda dengan entitas pendidikan lainnya, dengan keunggulan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya.
Pendidikan pesantren dan keagamaan Islam lainnya paling tidak mampu memberikan pendidikan umum dan pendidikan agama secara seimbang.
Bahkan saat ini, melalui bantuan Kementerian Tenaga Kerja, pesantren telah dibekali kemampuan keterampilan kerja dengan hadirnya Balai Latihan Komunitas atau BLK, disamping bekal kemampuan kognitif yang telah terbangun dengan pendidikan pengetahuan umum dan agama, terangnya.